Memang pastinya telah banyak sekali kita mendengar tentang reinkarnasi. Tapi meskipun cerita reinkarnasi tidak pernah benar-benar dapat dibuktikan kebenarannya, beberapa darinya memiliki hal-hal yang justru malah benar-benar membingungkan, terutama ketika cerita itu datang dari anak yang seharusnya masih terlalu muda untuk memiliki banyak pengetahuan tentang dunia.
Anak pulau Barra
Cameron Macauley lahir di Glasgow, Skotlandia. Sejak usia dua tahun, dia mengatakan kepada ibunya bahwa ia berasal dari sebuah pulau bernama Barra, di lepas pantai barat Skotlandia. Dia juga berbicara tentang sebuah rumah putih dan pantai di mana pesawat biasanya mendarat. Dia memiliki anjing hitam-putih dan nama ayahnya adalah Shane Robertson, yang tewas tertabrak mobil. Dia tertarik akan sebuah rumah putih di tepi pantai dan mengeluh kehilangan ibu yang lain. Karena anaknya telah lama merindukan Barra, dan tidak mau anaknya marah, sang ibu akhirnya membawanya berkunjung ke pulau tersebut, yang merupakan penerbangan selama satu jam jauhnya. Pesawat mendarat di pantai.
Cameron Macauley lahir di Glasgow, Skotlandia. Sejak usia dua tahun, dia mengatakan kepada ibunya bahwa ia berasal dari sebuah pulau bernama Barra, di lepas pantai barat Skotlandia. Dia juga berbicara tentang sebuah rumah putih dan pantai di mana pesawat biasanya mendarat. Dia memiliki anjing hitam-putih dan nama ayahnya adalah Shane Robertson, yang tewas tertabrak mobil. Dia tertarik akan sebuah rumah putih di tepi pantai dan mengeluh kehilangan ibu yang lain. Karena anaknya telah lama merindukan Barra, dan tidak mau anaknya marah, sang ibu akhirnya membawanya berkunjung ke pulau tersebut, yang merupakan penerbangan selama satu jam jauhnya. Pesawat mendarat di pantai.
Keluarga
menemukan sebuah rumah putih yang dimiliki oleh Robertson, dan anjing
hitam-putih di salah satu foto-foto keluarga mereka, bersama dengan
mobil yang Cameron ingat. Namun, tak seorang pun mengingat Shane.
Cameron tahu jalan di sekitar rumah putih dan mampu menunjukkan
keanehan-keanehannya.
Saat
ia tumbuh lebih tua, Cameron perlahan kehilangan kenangan, tapi ia
tetap yakin bahwa kematian bukanlah akhir. Seperti halnya Gus Taylor, ia
juga menyatakan bahwa ia berakhir di perut ibunya setelah jatuh melalui
sebuah lubang. Cerita itu akhirnya diberitakan oleh televisi Inggris,
hingga membuat kasus Barra menjadi salah satu kisah reinkarnasi terbaik
yang telah didokumentasikan.
Jam Belanda
Bruce Whittier telah menyatakan kembali mimpinya sebagai seorang Yahudi yang bersembunyi di sebuah rumah dengan keluarganya. Namanya adalah Stefan Horowitz, seorang Belanda keturunan Yahudi yang akhirnya ditemukan di tempatnya bersembunyi bersama keluarganya dan dibawa ke Auschwitz, di mana akhirnya ia meninggal. Selama dan setelah mimpi, ia merasa panik dan gelisah. Dia mulai merekam mimpi-mimpinya, dan satu malam ia bermimpi tentang sebuah jam, yang mampu diingatnya secara detail setelah bangun.
Whittier bermimpi tentang lokasi dari jam di sebuah toko barang antik dan pergi untuk melihatnya. Jam itu terlihat di jendela toko dan tampak persis seperti yang ada di mimpinya. Whittier meminta si penjual mengatakan dari mana jam itu berasal. Dan dikatakan oleh sang penjual bahwa ia telah membeli jam tersebut dari seorang pensiunan mayor Jerman yang tinggal di Belanda. Whittier yakin bahwa dia benar-benar menjalani kehidupan masa lalu itu.
Pilot Pesawat Tempur Angkatan Laut
Di usianya yang masih sangat muda, James Leininger berkeinginan kuat sebagai pilot pesawat tempur angkatan laut. Pesawat adalah satu-satunya mainan dia mainkan, dan beberapa waktu kemudian pesawat obsesinya malah berubah menjadi mimpi buruk. Dia mulai kehilangan banyak waktu tidur dan terus berbicara tentang pesawat terbang, tentang senjata, dan kecelakaan menakutkan dengan pesawatnya. James, yang sebenarnya hanya diijinkan menonton acara anak-anak di TV, sudah mampu menunjukkan pada ibunya bagaimana cara pesawat tempur menggempur sebuah tank, dan cara memeriksa pesawat sebagai pilot akan melakukan penerbangan ketika ia baru berusia tiga tahun.
Di usianya yang masih sangat muda, James Leininger berkeinginan kuat sebagai pilot pesawat tempur angkatan laut. Pesawat adalah satu-satunya mainan dia mainkan, dan beberapa waktu kemudian pesawat obsesinya malah berubah menjadi mimpi buruk. Dia mulai kehilangan banyak waktu tidur dan terus berbicara tentang pesawat terbang, tentang senjata, dan kecelakaan menakutkan dengan pesawatnya. James, yang sebenarnya hanya diijinkan menonton acara anak-anak di TV, sudah mampu menunjukkan pada ibunya bagaimana cara pesawat tempur menggempur sebuah tank, dan cara memeriksa pesawat sebagai pilot akan melakukan penerbangan ketika ia baru berusia tiga tahun.
Anak itu bisa memberitahu ayahnya bahwa ia biasanya lepas landas dari sebuah kapal bernama Natoma dan tahu nama seorang co-pilot, Jack Larson. Natoma itu memang sebuah kapal yang ada di Pasifik dan Larson ternyata masih hidup. Setelah James mengatakan kepada ayahnya bahwa ia telah tewas dalam pesawatnya di Iwo Jima, ayahnya menemukan seorang pilot bernama James M. Huston Jr yang juga telah meninggal di sana. Hal lain yang menjadi keanehan, adalah saat James sudah mulai untuk menandatangani gambarnya "James 3." Keluarga James lantas menghubungi adik mereka di Huston, lalu mereka mengirim James patung dan model pesawat yang telah dikembalikan kepadanya oleh angkatan laut setelah kematian kakaknya.
Ruth Simmons
Salah satu kisah tentang reinkarnasi yang paling terkenal adalah tentang seseorang bernama Ruth Simmons. Pada tahun 1952, dia menjalani serangkaian sesi hipnosis yang dilakukan oleh terapisnya, Morey Bernstein, hingga kembali ke saat kelahirannya. Saat itu dia tiba-tiba mulai berbicara dengan aksen Irlandia berat dan ingat banyak detail tertentu dari hidupnya sebagai Bridey Murphy, yang pernah tinggal di Belfast, Irlandia pada abad ke-19. Tidak banyak hal-hal yang disebutkan yang dapat diverifikasi. Namun, dia ingat dua orang di mana dia terbiasa membeli makanan, yaitu Mr John Carrigan dan Mr Farr. Kota tersebut memang mencatat bahwa selama periode tahun 1865-1866 terdaftar dua individu tadi sebagai pedagang. Kisah ini akhirnya dituangkan menjadi sebuah film di tahun 1956 yang berjudul The Search for Bridey Murphy.
Siapakah Kakekmu?
Gus Taylor, seoeang remaja yang saat itu baru berusia 18 bulan ketika ia mulai mengatakan bahwa dia adalah kakeknya sendiri. Anak-anak bisa bingung tentang identitas mereka sendiri dan orang anggota keluarga mereka, tapi ini berbeda. Kakeknya telah meninggal setahun sebelum Gus lahir dan anak itu benar-benar percaya bahwa mereka adalah orang yang sama. Ketika ditunjukkan beberapa foto keluarga, Gus diidentifikasi sebagai "Kakek Augie" ketika ia berusia empat tahun.
Gus Taylor, seoeang remaja yang saat itu baru berusia 18 bulan ketika ia mulai mengatakan bahwa dia adalah kakeknya sendiri. Anak-anak bisa bingung tentang identitas mereka sendiri dan orang anggota keluarga mereka, tapi ini berbeda. Kakeknya telah meninggal setahun sebelum Gus lahir dan anak itu benar-benar percaya bahwa mereka adalah orang yang sama. Ketika ditunjukkan beberapa foto keluarga, Gus diidentifikasi sebagai "Kakek Augie" ketika ia berusia empat tahun.
Ada
sebuah rahasia keluarga yang sebelumnya tak pernah dibicarakan di depan
atau sekitar Gus, bahwa adik sang Kakek Augie itu telah tewas dibunuh
dan dibuang di San Francisco Bay. Keluarga tentunya menjadi bingung
ketika anak empat tahun mulai berbicara tentang adiknya yang telah
meninggal. Menurut Gus, Tuhan memberinya tiket setelah ia meninggal.
Dengan tiket ini ia mampu untuk melakukan perjalanan melalui suatu
lubang, setelah itu ia kembali ke kehidupan sebagai Gus.
Parmod Sharma
Parmod Sharma dilahirkan di India pada tahun 1944. Saat ia mencapai usia dua tahun, ia mengatakan kepada ibunya bahwa istrinya di Moradabad bisa memasak untuknya, agar ibunya tidak perlu lagi memasak. Morabad merupakan sebuah tempat yang berjarak 145 kilometer (90 mil) dari dari tempat kelahirannya, Bisauli. Antara usia tiga dan empat, Parmod menggambarkan usaha bisnis yang disebut "Mohan Brothers" di mana ia telah bekerja dengan anggota keluarga, menjual kue dan air. Dia membangun miniatur toko dan menyajikan keluarganya kue lumpur dan air. Dia pernah menjadi pedagang kaya dan mengeluh tentang situasi finansial yang kurang cerah bagi keluarganya saat ini. Dia menyarankan agar orang tuanya agar tidak makan dadih, dan ia pun tidak lagi mau memakannya. Dia mengatakan bahwa ia menjadi sakit setelah makan itu dalam kehidupan lamanya. Parmod juga benci berendam dalam bak mandi dan mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia telah meninggal dalam bak mandi.
Orang tua Parmod berjanji untuk membawanya ke Moradabad suatu saat jika ia telah belajar membaca. Ternyata ada sebuah keluarga dengan nama Mehra yang telah menjalankan usaha soda dan toko kue yang disebut "Mohan Brothers." Manajer Parmanand Mehra telah meninggal pada tahun 1943 setelah melahap dadih dan menderita penyakit pencernaan dan peritonitis, hingga ia akhirnya meninggal. Parmanand juga ternyata telah mencoba mandi obat sebagai salah satu pengobatan lama sebelum kematiannya.
Kasus Imad Elawar
Imad Elawar, seorang anak yang masih berusia lima tahun dari Libanon sudah mulai berbicara tentang hidupnya di desa tetangga. Dua patah kata pertama yang dia katakan sebagai seorang anak adalah nama-nama "Jamileh" dan "Mahmoud," dan pada usia dua tahun ia telah menghentikan orang asing di luar dan mengatakan kepadanya bahwa mereka telah lama bertetangga. Anak dan orang tuanya tersebut akhirnya diselidiki oleh Dr Ian Stevenson. Imad membuat lebih dari 55 klaim yang berbeda tentang kehidupan sebelumnya.
Imad Elawar, seorang anak yang masih berusia lima tahun dari Libanon sudah mulai berbicara tentang hidupnya di desa tetangga. Dua patah kata pertama yang dia katakan sebagai seorang anak adalah nama-nama "Jamileh" dan "Mahmoud," dan pada usia dua tahun ia telah menghentikan orang asing di luar dan mengatakan kepadanya bahwa mereka telah lama bertetangga. Anak dan orang tuanya tersebut akhirnya diselidiki oleh Dr Ian Stevenson. Imad membuat lebih dari 55 klaim yang berbeda tentang kehidupan sebelumnya.
Keluarga akhirnya mengunjungi desa yang telah disebutkan oleh anaknya tersebut, bersama dengan Stevenson, dan menemukan sebuah rumah di mana anaknya itu mengklaim bahwa itu tempat tinggalnya. Imad dan keluarganya mampu secara positif mengidentifikasi tiga belas fakta dan kenangan yang dikonfirmasi sebagai akurat. Imad mengenali pamannya dari kehidupan sebelumnya yang bernama Mahmoud, dan gundiknya, Jamileh, dari sebuah foto. Ia mampu mengingat di mana ia telah menyimpan senjatanya, sebuah fakta lain yang akhirnya juga telah diverifikasi, dan bisa ngobrol dengan orang asing tentang pengalaman mereka selama menjalani hari-hari tentara. Secara total, 51 dari 57 pengalaman dan tempat yang disebutkan oleh Imad telah diverifikasi selama kunjungan tersebut.
John Raphael dan Pohon di Menara
Peter Hume, seorang pemanggil pada permaian bingo dari Birmingham, Inggris, mulai mengalami mimpi yang sangat spesifik tentang kehidupan saat bertugas jaga di perbatasan Skotlandia pada 1646. Dia adalah seorang mantan prajurit tentara Cromwell dan namanya adalah John Raphael. Ketika dilakukan sebuah hipnosis, Hume ternyata mampu mengingat rincian lebih lanjut dan lokasi. Ia mulai mengunjungi tempat-tempat yang ia ingat dengan saudaranya, bahkan menemukan barang-barang kecil yang tampaknya datang dari era di mana ia tinggal, seperti taji kuda.
Dengan bantuan seorang sejarawan desa di Culmstock, Inggris Selatan, ia bahkan berhasil positif mengidentifikasi rincian tentang gereja yang ia kenal dan ia mampu menceritakan bahwa gereja yang pernah digunakan itu memiliki sebuah menara dengan pohon cemara yang tumbuh dari dalamnya. Ini bukan fakta yang umum diketahui, dan membuat terkejut karena Hume mengetahui tentang menara gereja yang telah diturunkan pada 1676. Dalam register lokal, John Raphael ditemukan telah menikah di gereja tersebut. Seorang sejarawan saat perang saudara, Ronald Hutton, menyelidiki kasus ini dan menanyakan Hume pertanyaan yang lebih spesifik di bawah hipnotis. Namun Hutton tidak puas karena pernyataan Hume yang selaras dengan era kehidupan masa lalunya, ternyata tidak bisa menjawab semua pertanyaannya dengan memuaskan.
Edward Austrian
Patricia Austrian yang memiliki seorang putra berusia empat tahun, Edward, yang mempunyai fobia gerimis. Kemudian dia juga mempunyai masalah dengan tenggorokannya hingga akhirnya sakit parah. Setiap kali dia mendapatkan sakit tenggorokan, ia berkata bahwa "tembakan itu menyakitkan." Edward memberitahu ibunya cerita yang sangat rinci tentang kehidupan sebelumnya di parit dalam Perang Dunia I. Ia mengatakan bahwa ia telah ditembak di tenggorokan dan dibunuh.
Patricia Austrian yang memiliki seorang putra berusia empat tahun, Edward, yang mempunyai fobia gerimis. Kemudian dia juga mempunyai masalah dengan tenggorokannya hingga akhirnya sakit parah. Setiap kali dia mendapatkan sakit tenggorokan, ia berkata bahwa "tembakan itu menyakitkan." Edward memberitahu ibunya cerita yang sangat rinci tentang kehidupan sebelumnya di parit dalam Perang Dunia I. Ia mengatakan bahwa ia telah ditembak di tenggorokan dan dibunuh.
Dokter pada awalnya tidak bisa menemukan penyebab sakit tenggorokan dan amandel juga telah diangkat sebagai langkah pencegahan. Sebuah kista ternyata berkembang di tenggorokannya dan dokter tidak tahu bagaimana mengobatinya. Begitu Edward diminta untuk memberitahu orangtuanya dan lain-lain lebih banyak tentang kehidupan sebelumnya serta berbicara tentang bagaimana dia dibunuh, kista itu menghilang. Dokter Edward tidak pernah menemukan penyebab mengapa kista itu akhirnya menghilang.
Steve Jobs
Seorang insinyur perangkat lunak yang bernama Tony Tseung, seorang karyawan Apple, mengirim email ke sebuah kelompok Buddhis di Thailand, bertanya apakah mereka bisa menceritakan apa yang terjadi pada pendiri Apple Steve Jobs setelah ia meninggal. Jawabannya adalah bahwa Jobs kini seorang filsuf langit, di sebuah istana kaca yang melayang di atas kantor pusat Apple di Cupertino, California.
Di Malaysia, sekelompok pengagum Jobs melakukan upacara keagamaan setelah pemakamannya. Dalam upacara tersebut, masing-masing kelompok menggigitan sebuah apel sebelum akhirnya dibuang ke laut yang bertujuan untuk mempercepat proses reinkarnasi. Phra Chaibul Dhammajayo, salah satu pemimpin di Kuil Dhammakaya, yakin bahwa Jobs telah terlahir kembali. Kehadirannya sekarang adalah untuk kepentingan tertentu dalam ilmu pengetahuan dan seni. Pengikutnya juga telah menerima informasi ini melalui pesan khusus yang disiarkan di seluruh dunia. Rupanya, rincian lebih spesifik akan diberitahukan lebih lanjut ketika Jobs merasa perlu untuk menyampaikan ilmu pengetahuan atau amanat.
Tentang Blog: TumaRima
Artikel "10 Kasus-kasus Unik seputar Reinkarnasi", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog TumaRima dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog TumaRima sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "10 Kasus-kasus Unik seputar Reinkarnasi"
Post a Comment