Menurut ensiklopedia bebas, ciuman merupakan perbuatan menekankan bibir seseorang terhadap salah satu anggota tubuh diri sendiri atau orang lain. Sementara pandangan budaya terhadap tindakan mencium sangatlah bervariasi. Sebuah ciuman dapat dipakai untuk menyatakan banyak perasaan, antara lain cinta, gairah, kasih sayang, rasa hormat, salam, dan persahabatan. Dan hingga saat ini, ciuman telah menjadi ungkapan umum perasaan kasih sayang pada banyak budaya di berbagai belahan dunia.
Meskipun ciuman telah telah dikenal sejak zaman primitif, tapi ciuman telah mengalami banyak perkembangan dari masa ke masa. Ciuman itu sendiri, pertama kali dipelajari di awal abad ke-20 oleh sejarawan alam Ernest Crawley. Dalam bukunya Ia menulis bahwa ciuman adalah ekspresi universal dalam kehidupan sosial yang mewakili perasaan kasih sayang, cinta (cinta seksual, cinta orang tua, cinta anak), dan penghormatan. Menurut Crawley, sentuhan merupakan "ibu dari perasaan," dan ciuman merupakan bentuk sentuhan yang menunjukkan hubungan yang intim. Menurutnya, ciuman sangat jarang dilakukan di masyarakat yang rendah dan setengah-beradab, dan lebih banyak dilakukan dalam masyarakat yang lebih beradab. Tapi di antara peradaban-peradaban tingkat tinggi, ada suatu perbedaan: di Mesir kuno ciuman tampaknya tidak dikenal tetapi ciuman banyak dilakukan di Yunani, Assyria, dan India.
Di masa modern seperti saat ini, para ilmuwan melakukan pemindaian otak pada orang-orang ketika sedang melakukan hubungan romantis. Beberapa studi yang telah dilakukan menunjukan bahwa setelah "kencan pertama yang sempurna," sebuah sistem di dalam otak menjadi aktif dan itu sama dengan ketika seseorang mengonsumsi kokain. Dalam sebuah studi mengenai kasih sayang antara para kekasih, ketika peserta melihat foto pasangan mereka, otak mereka dibanjiri dopamin, bahan kimia internal yang dilepaskan ketika seseorang melakukan sesuatu yang sangat menyenangkan.
Untuk dapat mencapai tingkat yang romatis, ciuman biasanya memerlukan privasi. Menurut Cane, ciuman romantis memerlukan lebih dari kedekatan sederhana dan juga perlu adanya keintiman atau privasi. Psikolog terkenal bernama Wilhelm Reich "mengecam masyarakat" karena tidak memberikan para pemuda cukup privasi dan membuat mereka sulit untuk hanya bersama kekasihnya. Namun, Cane juga menjelaskan betapa banyaknya pencinta tetap bisa mencapai keromantisan meskipun berada di tempat umum. Dia menambahkan pula, "Dengan cara ini mereka dapat berciuman di depan umum bahkan di sebuah plaza yang ramai dan tetap romantis." Meskipun demikian, ketika orang diminta untuk menggambarkan tempat mereka berciuman yang paling romantis, jawaban mereka hampir selalu merujuk kepada tempat tempat yang sepi, misalnya kebun apel, pantai, padang tempat melihat bintang, atau kolam di daerah terpencil.
“Kiss me, and you will see how important I am.”
― Sylvia Plath
(sumber)
Tentang Blog: TumaRima
Artikel "Asal dan Arti di balik sebuah Ciuman", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog TumaRima dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog TumaRima sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Asal dan Arti di balik sebuah Ciuman"
Post a Comment