Kisah ini sengaja di muat dalam blog ini karena tergugah oleh berita pencurian mayat yang kembali marak hingga menghebohkan warga, terutama warga di Cilacap, Jawa Tengah, dimana diberitakan terjadinya pencurian mayat bayi dan organ tubuh mayat seorang gadis. Maka terlepas dari motif yang ada dibaliknya, diharapkan berita ini bisa menggugah hati si pelaku yang sampai postingan ini diturunkan masih belum jelas siapa pelakunya.
Kasus mengenai pencurian mayat ternyata memang tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Beberapa waktu yang lalu juga sempat terjadi kasus pencurian mayat yang cukup menggegerkan warga di Amerika Serikat.
Michael Mastromarinom, yang merupakan seorang mantan dokter bedah mulut, melalui perusahaan yang dibuatnya, yaitu Biomedical Tissue Services (BTS), dituduh telah melakukan pencurian mayat secara besar-besaran dalam kurun waktu tahun 2000 hingga tahun 2005 lalu. Dan tak tanggung-tanggung, menurut pengakuannya, telah lebih dari 1.000 mayat yang berhasil ia curi. Modus atau cara yang ia pakai dalam melakukan pencurian mayat ialah dengan membayar petugas rumah duka sebesar $ 1,000 atau lebih per mayat. Tapi sebagian ada pula yang ia lakukan dengan cara memalsukan persetujuan dari keluarga almarhum.
Mayat-mayat itu selanjutnya ia 'bongkar' lalu menjual bagian-bagian tubuhnya kepada perusahaan-perusahaan lainnya yang memang membutuhkannya untuk keperluan medis, seperti lembar kulit untuk korban luka bakar dan operasi kosmetik, tendon dan ligamen untuk prosedur penggantian ortopedi dan katup jantung bagi mereka dengan masalah jantung
Parahnya, dalam melakukan pencurian mayat, dia dan anak buahnya tidak mau melihat atau memilih latar belakang kesehatan dari mayat yang diambil. Ia dan karyawan BTS lainnya melakukan praktek yang sangat beresiko dan sama sekali tidak aman untuk kesehatan. Tak ada uji materi untuk potongan tubuh yang hendak dijual kembali, bahkan untuk penyakit mematikan seperti kanker dan HIV/AIDS. Mereka bahkan sengaja mau menerima mayat yang sudah jelas tertular penyakit berbahaya atau mematikan tanpa juga memikirkan kesehatan mereka sendiri. Tujuan pasti dari mereka benar-benar hanya tertuju pada setumpuk materi.
Yang sungguh tak masuk akal, Michael pun tak segan menjual organ tubuh ayah kandungnya sendiri, Vito Bruno, yang meninggal di tahun 2003 karena kanker ginjal. Demikian juga halnya dengan mayat salah seorang pembawa acara televisi terkenal bernama Alistair Cooke.
Kasus Michael akhirnya terbongkar setelah salah satu keluarga almarhum terkejut saat mendapati tulang dari mayat keluarganya ternyata telah diganti dengan pipa PVC. Michael pun akhirnya dijatuhi vonis hukuman pada tanggal 27 Juni 2008 di Mahkamah Agung di Brooklyn, New York. Dia harus menerima hukuman antara 18 - 54 tahun penjara atas kejahatannya itu.
Perusahaan BTS akhirnya ditutup pemerintah. Produk-produk yang telah dijual kepada sekitar lima perusahaan besar lainnya juga akhirnya ditarik. Tapi ironisnya, secara keseluruhan, ada sekitar 10.000 pasien di AS dan Kanada yang telah menerima cangkok jaringan dari BTS
Para pasien yang telah terlanjur menerima cangkok jaringan dari produk BTS pun akhirnya ramai-ramai mengajukan tuntutan akibat harus menderita berbagai infeksi penyakit mulai dari kelumpuhan, hepatitis, hingga HIV/AIDS.
Pada pagi hari tanggal 7 Juli 2013 lalu, Michael Mastromarino akhirnya meninggal di usianya yang ke-49 di Rumah Sakit St Luke setelah sebelumnya dikabarkan menderita kanker tulang yang telah menyebar ke seluruh tubuhnya. Bahkan beberapa bulan sebelum meninggal, dia tampak seperti tulang yang berbalut kulit saja. Michael Mastromarinom memang telah berhasil mencurangi almarhum dan keluarganya termasuk pasien-pasien yang telah menjadi korban, tapi dia rupanya tidak berhasil untuk mencurangi kematian yang telah menunggunya.
Photo Courtesy: Ward, Jesse, Freelance NYDN
(Sumber Berita)
Michael Mastromarinom, yang merupakan seorang mantan dokter bedah mulut, melalui perusahaan yang dibuatnya, yaitu Biomedical Tissue Services (BTS), dituduh telah melakukan pencurian mayat secara besar-besaran dalam kurun waktu tahun 2000 hingga tahun 2005 lalu. Dan tak tanggung-tanggung, menurut pengakuannya, telah lebih dari 1.000 mayat yang berhasil ia curi. Modus atau cara yang ia pakai dalam melakukan pencurian mayat ialah dengan membayar petugas rumah duka sebesar $ 1,000 atau lebih per mayat. Tapi sebagian ada pula yang ia lakukan dengan cara memalsukan persetujuan dari keluarga almarhum.
Mayat-mayat itu selanjutnya ia 'bongkar' lalu menjual bagian-bagian tubuhnya kepada perusahaan-perusahaan lainnya yang memang membutuhkannya untuk keperluan medis, seperti lembar kulit untuk korban luka bakar dan operasi kosmetik, tendon dan ligamen untuk prosedur penggantian ortopedi dan katup jantung bagi mereka dengan masalah jantung
Parahnya, dalam melakukan pencurian mayat, dia dan anak buahnya tidak mau melihat atau memilih latar belakang kesehatan dari mayat yang diambil. Ia dan karyawan BTS lainnya melakukan praktek yang sangat beresiko dan sama sekali tidak aman untuk kesehatan. Tak ada uji materi untuk potongan tubuh yang hendak dijual kembali, bahkan untuk penyakit mematikan seperti kanker dan HIV/AIDS. Mereka bahkan sengaja mau menerima mayat yang sudah jelas tertular penyakit berbahaya atau mematikan tanpa juga memikirkan kesehatan mereka sendiri. Tujuan pasti dari mereka benar-benar hanya tertuju pada setumpuk materi.
Yang sungguh tak masuk akal, Michael pun tak segan menjual organ tubuh ayah kandungnya sendiri, Vito Bruno, yang meninggal di tahun 2003 karena kanker ginjal. Demikian juga halnya dengan mayat salah seorang pembawa acara televisi terkenal bernama Alistair Cooke.
Kasus Michael akhirnya terbongkar setelah salah satu keluarga almarhum terkejut saat mendapati tulang dari mayat keluarganya ternyata telah diganti dengan pipa PVC. Michael pun akhirnya dijatuhi vonis hukuman pada tanggal 27 Juni 2008 di Mahkamah Agung di Brooklyn, New York. Dia harus menerima hukuman antara 18 - 54 tahun penjara atas kejahatannya itu.
Perusahaan BTS akhirnya ditutup pemerintah. Produk-produk yang telah dijual kepada sekitar lima perusahaan besar lainnya juga akhirnya ditarik. Tapi ironisnya, secara keseluruhan, ada sekitar 10.000 pasien di AS dan Kanada yang telah menerima cangkok jaringan dari BTS
Para pasien yang telah terlanjur menerima cangkok jaringan dari produk BTS pun akhirnya ramai-ramai mengajukan tuntutan akibat harus menderita berbagai infeksi penyakit mulai dari kelumpuhan, hepatitis, hingga HIV/AIDS.
Pada pagi hari tanggal 7 Juli 2013 lalu, Michael Mastromarino akhirnya meninggal di usianya yang ke-49 di Rumah Sakit St Luke setelah sebelumnya dikabarkan menderita kanker tulang yang telah menyebar ke seluruh tubuhnya. Bahkan beberapa bulan sebelum meninggal, dia tampak seperti tulang yang berbalut kulit saja. Michael Mastromarinom memang telah berhasil mencurangi almarhum dan keluarganya termasuk pasien-pasien yang telah menjadi korban, tapi dia rupanya tidak berhasil untuk mencurangi kematian yang telah menunggunya.
Photo Courtesy: Ward, Jesse, Freelance NYDN
(Sumber Berita)
Tentang Blog: TumaRima
Artikel "Karma untuk sang Pencuri Mayat", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog TumaRima dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog TumaRima sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Karma untuk sang Pencuri Mayat"
Post a Comment