Conchita Wurst: antara Prestasi dan Kontroversi

Topik Pilihan :

Entah apa yang akan muncul dalam pikiran Anda saat pertama kali melihat foto Conchita Wurst ini? Tapi apapun itu, satu hal yang tentunya sudah pasti, Conchita Wurst merupakan pemenang Eurovision Song Contest 2014 yang diselenggarakan di Copenhagen, Denmark dengan lagu andalannya, "Rise Like a Phoenix".
>
Conchita Wurst adalah nama lain dari pria yang memiliki nama asli Thomas "Tom" Neuwirth, lahir pada 6 November 1988. Selain tertarik dengan dunia fashion, Thomas pertama kali mengikuti ajang pencarian bakat Starmania di tahun 2007. Kala itu ia berhasil keluar sebagai pemenang kedua. Dan setelahnya, ia pun sempat membentuk sebuah boyband yang bernama Jetzt Anders!, namun sayang grup boyband ini hanya sesaat bertahan. Grup ini bubar di tahun yang sama saat pembentukkannya, tahun 2007.

Tumbuh dan dibesarkan di sebuah kota kecil bernama Bad Mitterndorf, di daerah pedesaan Styrian, Thomas menyatakan bahwa daerah pegunungan adalah tempat yang indah untuk tumbuh besar, tapi itu ia mempermudah prasangka seseorang untuk mengira dirinya sebagai homoseksual. "Menjadi remaja, seorang remaja yang disebut gay, di sebuah desa kecil, tidak lebih menyenangkan daripada menjadi bagian dari komunitas gay dan sebagian besar gay memiliki cerita yang sama dengan saya". Dari usia dini ia mengakui bahwa ia berbeda dari anak-anak lain, awalnya percaya bahwa ini adalah karena ada "sesuatu yang salah" dengan dia. Dia mengaku kadang-kadang memakai rok saat TK dan kemudian sekolah, meskipun demikian ia kemudian merasa bahwa dia hanya bisa senang melakukannya saat berada di loteng rumahnya. Ketika memasuki usia 14 tahun, Thomas pindah ke Graz untuk mengikuti ujian akhir dimana saat itu ia sangat terfokus pada dunia fashion. Dan ikon fashionnya ternyata adalah Victoria Beckham.

Tahun 2011, Thomas sudah mulai tampil sebagai Conchita Wurst, seorang wanita berjenggot. Dalam bahasa Jerman, "Wurst" berarti "sosis", dan nama itu diambil dari sebuah kalimat ekpresi Jerman yang umum "Das ist mir doch alles Wurst", yang diterjemahkan sebagai "itu semua sama saja bagiku", dan "aku tidak peduli", yang menyatakan bahwa ia memang tidak peduli atas apa tanggapan orang melihat penampilannya itu. Sementara nama "Conchita" di-adopsi dari seorang nama temannya yang asli Kuba. Dan uniknya, meskipun Thomas kini lebih dikenal publik sebagai Conchita Wurst, ditambah masa lalunya yang juga dikenal sebagai gay, tapi kini ia dengan tegas menyatakan bahwa ia bukanlah seorang transgender, dan bukan seorang gay.

Latar belakang kemenangannya sendiri di ajang pencarian bakat Eurovision, diawali ketika pada 10 September 2013, penyiar nasional Austria ORF mengumumkan bahwa mereka telah memilih Conchita untuk mewakili Austria pada Eurovision Song Contest 2014, yang diselenggarakan di Kopenhagen, Denmark pada Mei 2014 lalu.



Dan meski sebelum Conchita, memang telah ada individu lain yang jelas dikenal publik sebagai LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender), namun kemenangan Conchita di ajang pencarian bakat Eurovision Song Contest 2014 ternyata berujung kontroversi hingga menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. Kelompok konservatif, terutama di Eropa Timur, mengecam kemanangan Conchita yang dianggap seperti mendorong tumbuh kembangnya masalah homoseksualitas. Di Austria, empat hari setelah ORF mengumumkan keputusannya, lebih dari 31.000 orang telah mendukung halaman Facebook yang berjudul "Anti-Wurst". Petisi lain juga muncul di Rusia dan Belarus yang menyerukan penyiaran nasional masing-masing untuk mengedit kinerja Conchita ini dari kontes televisi; permohonan Rusia ini menegaskan bahwa Eurovision telah dianggap sebagai "sarang sodomi, di inisiasi liberal Eropa". Politisi Konservatif Rusia, Vitaly Milonov mendesak panitia seleksi Eurovision Rusia untuk memboikot kompetisi tersebut sebagai akibat dari inklusi Conchita Wurst, dan menggambarkan penampilannya sebagai "propaganda terang-terangan atas homoseksualitas dan pembusukan spiritual" dan menyebut Conchita sebagai sebagai "manusia cabul dari Austria". Sementara wakil Armenia untuk kontes, Aram Mp3, menyatakan bahwa gaya hidup Conchita adalah "tidak wajar" dan bahwa ia harus memutuskan apakah dia seorang pria atau wanita. Mengenai hal ini Conchita dengan tegas membalas berkomentar "Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak ingin menjadi seorang wanita. Saya hanya seorang pekerja dan anak yang sangat malas di rumah". Aram pun kemudian meminta maaf, dengan menyatakan bahwa komentarnya itu hanya dimaksudkan sebagai lelucon.


Dan tak hanya komentar "pedas", dukungan pun ternyata mengalir untuk Conchita, salah satunya adalah dari New Statesman yang menyatakan bahwa, "Suara untuk Conchita adalah suara untuk melawan homofobia dan transphobia Rusia, dan kemenangan ini akan mengirimkan pesan yang kuat menantang ke arah timur". Sedangkan International Business Times meminta dukungan suara bagi Conchita dari mereka yang juga tidak setuju pada homofobia. Dan bagi para aktivis LGBT, figur Conchita Wurst dianggap sebagai ikon bagi masyarakat LGBT Eropa

Sementara itu, dunia internasional pun tampaknya ikut bersuara atas kemenangan Conchita Wurst ini. Harian Inggris Daily Mail menyebut kemenangan Wurst telah membuatnya menjadi seorang "superstar global". Bahkan Presiden Austria, Heinz Fischer menegaskan bahwa itu "bukan hanya kemenangan untuk Austria, tapi di atas semua keragaman dan toleransi di Eropa". Pada saat kembali ke Austria, ia disambut di bandara oleh kerumunan lebih dari 1.000 penggemar yang bersorak-sorai, serta banyak dari mereka yang memakai jenggot palsu dan bernyanyi "Rise Like a Phoenix". Sebuah stasiun radio lokal dirayakan kemengangan Conchita dengan memutar lagu "Rise Like a Phoenix" terus-menerus 48 kali selama empat jam. Dan di Rusia, lagu "Rise Like a Phoenix" menduduki puncak chart download internet selama dua hari setelah kompetisi.

Dan berikut cuplikan lagu "Rise Like a Phoenix" yang telah mengantarkan Conchita Wurst sebagai pemenang di Eurovision Song Contest 2014.


sumber:
Conchita Wurst
conchitawurst's Profile • Instagram
conchita wurst (@ConchitaWurst) | Twitter
Conchita Wurst | Facebook
Conchita Wurst | Eurovision Song Contest



Dapatkan artikel terbaru:
*Konfirmasi link akan segera dikirim melalui email Anda*
Tentang Blog: TumaRima
Artikel "Conchita Wurst: antara Prestasi dan Kontroversi", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog TumaRima dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog TumaRima sebagai sumbernya. Thank's
« Sebelumnya
« Postingan Sebelumnya
Berikutnya »
Postingan Berikutnya »

0 Tanggapan untuk "Conchita Wurst: antara Prestasi dan Kontroversi"

Post a Comment