Setiap manusia pada umumnya membutuhkan tidur untuk bisa memulihkan kondisi tubuh mereka. Hal ini disebabkan tidur bukan saja membuat tubuh beristirahat setelah beraktifitas seharian, tapi juga agar tubuh bisa melakukan proses perbaikan pada seluruh organ. Dan gangguan tidur yang terjadi ini bukanlah Insomnia, yang merupakan gejala dimana orang mengalami kesulitan untuk bisa tertidur, meski bukan berarti tak dapat tidur sama sekali seperti yang terjadi pada orang-orang berikut ini.
Al Herpin
Dia merupakan orang pertama yang tercatat mengalami gangguan tidur. Al Herpin lahir di tahun 1862 dan bertempat tinggal di Trenton, New Jersery, Amerika Serikat. Penyebab awalnya ia mengalami mengalami kesulitan tidur memang tidak pernah diketahui, hanya saja ada dugaan bahwa semuanya itu berhubungan dengan ibunya yang sempat mendapat cedera cukup besar beberapa semasa mengandung janin Al.
Klaim Al Herpin yang menyebutkan bahwa dirinya tak pernah tidur akhirnya berhasil menarik beberapa profesional medis untuk hadir ke rumahnya di sekitar tahun 1940-an. Para ahli ini memang tidak menemukan tempat tidur ataupun pelatatan tidur lainnya. Mereka hanya menemukan sebuah kursi goyang. Al Herpin menjelaskan kursi itu biasa dipakainya setelah berkerja seharian, agar nantinya ia bisa duduk di kursi goyang itu sambil membaca koran sambil datangnya fajar, untuk agar ia bisa kembali bekerja. Saat itu para profesional medis itu mendapati Al Herpin tetap memiliki kesehatan yang baik dengan tingkat kesadaran yang cukup tinggi juga, hingga mampu menentang semua pemahaman ilmiah mengenai kebutuhan tidur bagi tubuh.
Pria kelahiran Perancis itu pun akhirnya meninggal pada tanggal 3 Januari 1947, ketika usianya telah menginjak 94 tahun. (sumber)
Paul Kern
Berbeda dengan kisah Al Herbin, Paul yang merupakan seorang prajurit Hungaria mengklaim bahwa dirinya tidak lagi bisa tertidur setelah dirinya tertembak di kepala saat ikut berjuang dalam Perang Dunia I.
Paul Kern yang merupakan warga Hungaria saat itu memutuskan untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Hungaria sebagai kadet ketika terjadinya Perang Dunia I. Ketika itu dirinya tertembak oleh prajurit Rusia di bagian kepalanya hingga membuat bagian otaknya, yaitu Lobus Frontalnya, mengalami gangguan. Tapi anehnya, peluru yang telah menghantam kepalanya itu bukannya mengantar ke kematian, melainkan malah membuatnya tak lagi bisa dapat tidur.
Lobus Frontal memang merupakan bagian dari keseluruhan otak yang berada di bagian depan dan tepat berada di belakang dahi yang berfungsi untuk penalaran, pengambilan keputusan serta beberapa aspek memori jangka panjang.
Setelah tertembak, saat itu dirinya sempat dibawa ke rumah sakit Lemberg agar bisa secepatnya mendapat perawatan. Dan ketika Paul akhirnya terbangun dari cederanya, sejak saat itu dirinya tidak lagi pernah bisa tertidur. Seorang profesor di Universitas Budapest yang telah meneliti kondisinya itu, tapi tak berhasil menemukan alasan atau penjelasan dari kelainan yang dialaminya itu.
Paul Kern akhirnya meninggal di tahun 1955, setelah 40 tahun tak lagi bisa tertidur akibat luka tembak tersebut. Dan sebuah band yang beraliran folk-pop, Dimes, akhirnya membuat sebuah lagu tentang apa yang telah dialami oleh Paul dengan judul “Paul Kern Can’t Sleep”. (sumber)
Thai Ngoc
Pria terakhir yang juga tercatat telah meng-klaim tak bisa tidur adalah seorang warga Vietnam. Dia benama Thai Ngoc atau Hai Ngoc, yang lahir di tahun 1942. Sebuah organisasi berita Vietnam, Thanh Nien, menyebutkan bahwa Thai Ngoc memang telah mengklaim dirinya tak lagi bisa tertidur setelah awalnya mengalami sakit demam di sekitar tahun 1973.
Dalam laporan yang dibuat oleh organisasi berita itu juga dikatakan bahwa Thai Ngoc menderita efek sakit yang tidak jelas pada saat itu sehingga akhirnya membuat dirinya kelainan yang mengganggu itu. Keseharian Thai Ngoc dalam menghabiskan hari-harinya adalah dengan menyusuri jalan sepanjang 4 km dengan membawa 50 kg pakan babi.
Tapi pada bulan Oktober 2006 lalu, setelah sebelumnya terjaga selama 33 tahun, dilaporkan Thai Ngoc mulai merasakan tubuhnya seperti 'tanaman yang kekurangan air' akibat kurang tidur yang harus dialaminya. (sumber)
Dia merupakan orang pertama yang tercatat mengalami gangguan tidur. Al Herpin lahir di tahun 1862 dan bertempat tinggal di Trenton, New Jersery, Amerika Serikat. Penyebab awalnya ia mengalami mengalami kesulitan tidur memang tidak pernah diketahui, hanya saja ada dugaan bahwa semuanya itu berhubungan dengan ibunya yang sempat mendapat cedera cukup besar beberapa semasa mengandung janin Al.
Klaim Al Herpin yang menyebutkan bahwa dirinya tak pernah tidur akhirnya berhasil menarik beberapa profesional medis untuk hadir ke rumahnya di sekitar tahun 1940-an. Para ahli ini memang tidak menemukan tempat tidur ataupun pelatatan tidur lainnya. Mereka hanya menemukan sebuah kursi goyang. Al Herpin menjelaskan kursi itu biasa dipakainya setelah berkerja seharian, agar nantinya ia bisa duduk di kursi goyang itu sambil membaca koran sambil datangnya fajar, untuk agar ia bisa kembali bekerja. Saat itu para profesional medis itu mendapati Al Herpin tetap memiliki kesehatan yang baik dengan tingkat kesadaran yang cukup tinggi juga, hingga mampu menentang semua pemahaman ilmiah mengenai kebutuhan tidur bagi tubuh.
Pria kelahiran Perancis itu pun akhirnya meninggal pada tanggal 3 Januari 1947, ketika usianya telah menginjak 94 tahun. (sumber)
Paul Kern
Berbeda dengan kisah Al Herbin, Paul yang merupakan seorang prajurit Hungaria mengklaim bahwa dirinya tidak lagi bisa tertidur setelah dirinya tertembak di kepala saat ikut berjuang dalam Perang Dunia I.
Paul Kern yang merupakan warga Hungaria saat itu memutuskan untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Hungaria sebagai kadet ketika terjadinya Perang Dunia I. Ketika itu dirinya tertembak oleh prajurit Rusia di bagian kepalanya hingga membuat bagian otaknya, yaitu Lobus Frontalnya, mengalami gangguan. Tapi anehnya, peluru yang telah menghantam kepalanya itu bukannya mengantar ke kematian, melainkan malah membuatnya tak lagi bisa dapat tidur.
Lobus Frontal memang merupakan bagian dari keseluruhan otak yang berada di bagian depan dan tepat berada di belakang dahi yang berfungsi untuk penalaran, pengambilan keputusan serta beberapa aspek memori jangka panjang.
Setelah tertembak, saat itu dirinya sempat dibawa ke rumah sakit Lemberg agar bisa secepatnya mendapat perawatan. Dan ketika Paul akhirnya terbangun dari cederanya, sejak saat itu dirinya tidak lagi pernah bisa tertidur. Seorang profesor di Universitas Budapest yang telah meneliti kondisinya itu, tapi tak berhasil menemukan alasan atau penjelasan dari kelainan yang dialaminya itu.
Paul Kern akhirnya meninggal di tahun 1955, setelah 40 tahun tak lagi bisa tertidur akibat luka tembak tersebut. Dan sebuah band yang beraliran folk-pop, Dimes, akhirnya membuat sebuah lagu tentang apa yang telah dialami oleh Paul dengan judul “Paul Kern Can’t Sleep”. (sumber)
Thai Ngoc
Pria terakhir yang juga tercatat telah meng-klaim tak bisa tidur adalah seorang warga Vietnam. Dia benama Thai Ngoc atau Hai Ngoc, yang lahir di tahun 1942. Sebuah organisasi berita Vietnam, Thanh Nien, menyebutkan bahwa Thai Ngoc memang telah mengklaim dirinya tak lagi bisa tertidur setelah awalnya mengalami sakit demam di sekitar tahun 1973.
Dalam laporan yang dibuat oleh organisasi berita itu juga dikatakan bahwa Thai Ngoc menderita efek sakit yang tidak jelas pada saat itu sehingga akhirnya membuat dirinya kelainan yang mengganggu itu. Keseharian Thai Ngoc dalam menghabiskan hari-harinya adalah dengan menyusuri jalan sepanjang 4 km dengan membawa 50 kg pakan babi.
Tapi pada bulan Oktober 2006 lalu, setelah sebelumnya terjaga selama 33 tahun, dilaporkan Thai Ngoc mulai merasakan tubuhnya seperti 'tanaman yang kekurangan air' akibat kurang tidur yang harus dialaminya. (sumber)
Tentang Blog: TumaRima
Artikel "Kisah Orang yang tak lagi mampu Tertidur", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog TumaRima dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog TumaRima sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Kisah Orang yang tak lagi mampu Tertidur"
Post a Comment