Menanti kehadiran seorang anak di tengah-tengah keluarga merupakan sebuah momen yang selalu didambakan oleh setiap pasangan dalam suatu pernikahan. Tapi rupanya berbeda dengan apa yang harus dirasakan oleh pasangan muda dari Cina ini. Di saat keduanya menantikan kehadiran seorang anak di tengah-tengah mereka, mereka justru malah harus diperhadapkan pada suatu kenyataan pahit bahwa ternyata mereka selama ini merupakan saudara kandung.
Cao Wei dan Xiao Qian, pasangan muda ini keduanya dibesarkan di sebuah kota yang sama di Provinsi Jiangxi, Cina. Keduanya pun memiliki tempat tinggal yang cukup berdekatan dan telah saling mengenal sejak masih kanak-kanak. Selisih usia Cao Wei, si pria, adalah sekitar 4 tahun lebih tua dari Xiao Qian. Kedekatan yang telah lama berjalan sejak usia mereka masa kecil akhirnya membuat adanya suasana romantis hadir diantara keduanya, sehingga mereka pun akhirnya memutuskan untuk menikah.
Pada sekitar tahun lalu, keduanya bersepakat untuk berbicara pada kedua orang tua masing masing akan niatan untuk menikah. Ibu Cao Wei memang telah lama meninggal saat Cao Wei masih berusia 4 tahun, sementara ayah Cao Wei tampak tak keberatan saat mendengar keinginan anaknya untuk bisa meminang Xiao Qian sebagai istrinya.
Reaksi ibu Xiao Qian pun cukup baik ketika mendengar niatan dari anaknya agar bisa menjadi istri dari Cao Bei. Ibu Xiao Qian menilai sosok Cao Bei cukup baik dan layak untuk menjadi suami bagi anak gadisnya itu. Ayah Xiao Qian yang bernama Bao Gen, saat itu hanya membisu, tak mau berkomentar atau berkata apapun dikala mendengar berita tersebut.
Tibalah saat yang sangat dinantikan bagi Cao Wei dan Xiao Qian, dimana mereka akhirnya melangsungkan pernikahan dan mendapatkan surat nikah yang sah tanpa suatu masalah apapun. Orang-orang yang melihat pasangan tersebut pun selalu memuji akan kemiripan wajah dari keduanya.
Di Provinsi Jiangxi, masyarakat setempat memang masih percaya bahwa pasangan yang memiliki kemiripan wajah adalah benar-benar berjodoh. Itulah sebabnya mereka sangat memuji kemiripan wajah antara Cao Wei dan Xiao Qian, pasangan suami istri yang terlihat bagi mereka seperti layaknya kakak beradik itu.
Tapi bahagia atas banyaknya pujian dan kebersamaan yang cukup romantis antara Cao Wei dan Xiao Qian pun ternyata tidak bisa berlangsung terlalu lama. Di kala keduanya berharap dan mulai merencanakan kehadiran seorang anak sebagai pelengkap kebahagian mereka, tiba-tiba semua impian mereka harus pupus saat mendengar sebuah pengakuan yang dituturkan oleh Bao Gen, ayah kandung dari Xiao Qian.
Sekitar 20 tahun yang lalu, di saat Bao Gen masih berstatus bujangan dan belum memiliki pasangan, di dekat rumahnya tinggal seorang wanita yang telah bersuami, tapi suaminya memang jarang berada di rumah, karena harus bekerja di sebuah tempat yang cukup jauh. Kedekatan yang terjadi antara Bao Gen dan wanita itu akhirnya berubah menjadi sebuah hubungan fisik, dan itu berlangsung selama sekitar 2 tahun lamanya, hingga akhirnya wanita tersebut dinyatakan hamil, sedangkan Bao Gen sendiri akhirnya memutuskan untuk menikah dengan wanita lainnya.
Ternyata Cao Wei merupakan anak hasil hubungan gelap antara Bao Gen dan wanita itu, yang memang tak lain merupakan ibu kandung Cao Wei.
Bao Gen menjelaskan bahwa pada awalnya dia memang tidak terlalu memikirkan atas dosa yang telah dilakukannya dahulu. Apalagi ketika akhirnya ibu Cao Wei meninggal, dia berpikir bahwa semua dosa yang terjadi antara dirinya dan ibu kandung Cao Wei juga akan ikut terkubur selamanya. Tapi ternyata dirinya salah, semenjak mendapati kedekatan yang terjadi antara Cao Wei dan anaknya, Xiao Qian, apalagi setelah banyak mendengar omongan orang yang memuji kemiripan antara Cao Wei dan Xia Qian, anaknya, mulailah ia merasa gelisah, tapi saat itu ia masih merasa takut untuk bisa mengakui semua perbuatannya semasa muda dahulu.
Mendengar semua penuturan dari ayah kandung Xiao Qian, pasangan itu kemudian memutuskan untuk pergi ke Furong Forensik Centre no.2 di Rumah Sakit Umum di Henan agar bisa mendapatkan kepastian dari hasil tes DNA. Hasil tes DNA itu pun ternyata bisa didapat dengan cukup cepat, dan bukti tak terbantahkan lagi menunjukkan bahwa kemungkinan adanya hubungan darah antara keduanya memang lebih dari 99.9%. Jadi bila merujuk pada aturan internasional, apalagi seteleah didukung fakta pengakuan yang telah disebutkan oleh Bao Gen, maka jelaslah sudah bahwa Cao Wei dan Xiao Qian memang merupakan saudara kandung alias kakak beradik.
Pada tanggal 20 Novembar 2013 lalu, seorang ahli forensik di bidang hukum di Pusat Forensik setempat, Dr. Huang Jian, memberikan penjelasan bahwa baik Cao Wei dan Xiao Qian sesungguhnya tidak bersalah karena memang awalnya tidak mengetahui adanya hubungan darah di antara keduanya hingga saat melangsungkan pernikahan. Dia menganggap, Bao Gen yang harus lebih bertanggung jawab atas peristiwa itu hingga akhirnya harus melukai perasaan kedua anaknya tersebut.
Xiao Qian yang memang pada awalnya telah menaruh kecurigaan atas semua hal tersebut, kini tak habis mengerti mengapa pernikahan yang telah dijalaninya selama sekitar dua tahun bersama Cao Wei, harus berakhir dengan kenyataan pahit yang sebelumnya tak pernah dibayangkannya. Dia juga tak bisa membayangkan apa mungkin bisa terjadi bila dia akhirnya memiliki anak dari hubungannya dengan Cao Wei.
Pada sekitar tahun lalu, keduanya bersepakat untuk berbicara pada kedua orang tua masing masing akan niatan untuk menikah. Ibu Cao Wei memang telah lama meninggal saat Cao Wei masih berusia 4 tahun, sementara ayah Cao Wei tampak tak keberatan saat mendengar keinginan anaknya untuk bisa meminang Xiao Qian sebagai istrinya.
Reaksi ibu Xiao Qian pun cukup baik ketika mendengar niatan dari anaknya agar bisa menjadi istri dari Cao Bei. Ibu Xiao Qian menilai sosok Cao Bei cukup baik dan layak untuk menjadi suami bagi anak gadisnya itu. Ayah Xiao Qian yang bernama Bao Gen, saat itu hanya membisu, tak mau berkomentar atau berkata apapun dikala mendengar berita tersebut.
Tibalah saat yang sangat dinantikan bagi Cao Wei dan Xiao Qian, dimana mereka akhirnya melangsungkan pernikahan dan mendapatkan surat nikah yang sah tanpa suatu masalah apapun. Orang-orang yang melihat pasangan tersebut pun selalu memuji akan kemiripan wajah dari keduanya.
Di Provinsi Jiangxi, masyarakat setempat memang masih percaya bahwa pasangan yang memiliki kemiripan wajah adalah benar-benar berjodoh. Itulah sebabnya mereka sangat memuji kemiripan wajah antara Cao Wei dan Xiao Qian, pasangan suami istri yang terlihat bagi mereka seperti layaknya kakak beradik itu.
Tapi bahagia atas banyaknya pujian dan kebersamaan yang cukup romantis antara Cao Wei dan Xiao Qian pun ternyata tidak bisa berlangsung terlalu lama. Di kala keduanya berharap dan mulai merencanakan kehadiran seorang anak sebagai pelengkap kebahagian mereka, tiba-tiba semua impian mereka harus pupus saat mendengar sebuah pengakuan yang dituturkan oleh Bao Gen, ayah kandung dari Xiao Qian.
Sekitar 20 tahun yang lalu, di saat Bao Gen masih berstatus bujangan dan belum memiliki pasangan, di dekat rumahnya tinggal seorang wanita yang telah bersuami, tapi suaminya memang jarang berada di rumah, karena harus bekerja di sebuah tempat yang cukup jauh. Kedekatan yang terjadi antara Bao Gen dan wanita itu akhirnya berubah menjadi sebuah hubungan fisik, dan itu berlangsung selama sekitar 2 tahun lamanya, hingga akhirnya wanita tersebut dinyatakan hamil, sedangkan Bao Gen sendiri akhirnya memutuskan untuk menikah dengan wanita lainnya.
Ternyata Cao Wei merupakan anak hasil hubungan gelap antara Bao Gen dan wanita itu, yang memang tak lain merupakan ibu kandung Cao Wei.
Bao Gen menjelaskan bahwa pada awalnya dia memang tidak terlalu memikirkan atas dosa yang telah dilakukannya dahulu. Apalagi ketika akhirnya ibu Cao Wei meninggal, dia berpikir bahwa semua dosa yang terjadi antara dirinya dan ibu kandung Cao Wei juga akan ikut terkubur selamanya. Tapi ternyata dirinya salah, semenjak mendapati kedekatan yang terjadi antara Cao Wei dan anaknya, Xiao Qian, apalagi setelah banyak mendengar omongan orang yang memuji kemiripan antara Cao Wei dan Xia Qian, anaknya, mulailah ia merasa gelisah, tapi saat itu ia masih merasa takut untuk bisa mengakui semua perbuatannya semasa muda dahulu.
Mendengar semua penuturan dari ayah kandung Xiao Qian, pasangan itu kemudian memutuskan untuk pergi ke Furong Forensik Centre no.2 di Rumah Sakit Umum di Henan agar bisa mendapatkan kepastian dari hasil tes DNA. Hasil tes DNA itu pun ternyata bisa didapat dengan cukup cepat, dan bukti tak terbantahkan lagi menunjukkan bahwa kemungkinan adanya hubungan darah antara keduanya memang lebih dari 99.9%. Jadi bila merujuk pada aturan internasional, apalagi seteleah didukung fakta pengakuan yang telah disebutkan oleh Bao Gen, maka jelaslah sudah bahwa Cao Wei dan Xiao Qian memang merupakan saudara kandung alias kakak beradik.
Pada tanggal 20 Novembar 2013 lalu, seorang ahli forensik di bidang hukum di Pusat Forensik setempat, Dr. Huang Jian, memberikan penjelasan bahwa baik Cao Wei dan Xiao Qian sesungguhnya tidak bersalah karena memang awalnya tidak mengetahui adanya hubungan darah di antara keduanya hingga saat melangsungkan pernikahan. Dia menganggap, Bao Gen yang harus lebih bertanggung jawab atas peristiwa itu hingga akhirnya harus melukai perasaan kedua anaknya tersebut.
Xiao Qian yang memang pada awalnya telah menaruh kecurigaan atas semua hal tersebut, kini tak habis mengerti mengapa pernikahan yang telah dijalaninya selama sekitar dua tahun bersama Cao Wei, harus berakhir dengan kenyataan pahit yang sebelumnya tak pernah dibayangkannya. Dia juga tak bisa membayangkan apa mungkin bisa terjadi bila dia akhirnya memiliki anak dari hubungannya dengan Cao Wei.
(sumber)
Tentang Blog: TumaRima
Artikel "Kisah memilukan Pasangan Muda dari Cina", diterjemahkan atau ditulis ulang oleh admin blog TumaRima dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, dimohon untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog TumaRima sebagai sumbernya. Thank's
0 Tanggapan untuk "Kisah memilukan Pasangan Muda dari Cina"
Post a Comment